Kamis, 05 Juli 2012

Ilmu dan Kebangkitan Umat (bag. 1)




وَعَلَّمَ آَدَمَ الْأَسْمَاءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلَائِكَةِ فَقَالَ أَنْبِئُونِي بِأَسْمَاءِ هَؤُلَاءِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

            Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!”( QS. Al Baqarah : 31 )
Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari ayat di atas:
Pelajaran Pertama:
            Bahwa bahasa merupakan sesuatu yang «taufiqiyah, yang berarti Allah-lah yang mengajarkannya kepada manusia. Tanpa itu, manusia tidak akan bisa berbahasa dan mengenal benda-benda yang ada di sekitarnya. Kemudian setelah itu, manusia mengembangkannya lewat pengalaman dan pelajaran. Dan itupun tidak lepas dari bimbingan Allah Swt, sebagaimana ungkapan Syeikh Ibnu Utsaimin dalam tafsirnya.

Pelajaran Kedua:
            Salah satu sarana untuk memakmurkan dunia adalah ilmu. Dengan ilmu, dunia ini akan menjadi makmur dan bermanfaat bagi manusia. Tanpa ilmu, dunia ini akan menjadi hancur. Dalam suatu hadits disebutkan :
إذا وسد الأمر إلى غير أهله فا نتظر الساعة
Jika sesuatu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saatnya hari kiamat “
            Seseorang akan menyerahkan sesuatu kepada yang bukan ahlinya, karena dua sebab :
1. Menyebarnya kebodohan di kalangan masyarakat, sehingga mereka tidak mampu lagi membedakan antara kebenaran dan kebatilan, dan antara yang berhak memegang amanat dengan yang tidak berhak.

2. Tidak adanya atau sedikitnya orang yang ahli dalam bidang tersebut, hal ini dikarenakan banyaknya orang yang bodoh.
Pelajaran Ketiga :
            Dengan ilmu inilah, manusia berhak menjadi khalifah di muka bumi ini. Ilmu mampu mengantarkan seseorang, masyarakat, maupun bangsa menjadi pemimpin. Allah swt berfirman :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ
”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. ( QS Al Mujadilah : 11 )
Allah swt berfirman :
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَى خَزَآئِنِ الأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ
Berkata Yusuf: “Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan ( QS Yusuf : 55 )
            Nabi Yusuf as meminta jadi pejabat, karena mempunyai dua sifat :
Hafidh , yaitu orang yang amanat, dan ini terjadi jika seseorang takut taat kepada Allah swt, atau bisa diartikan orang yang ahli ibadah.
Alim, yaitu kapable dalam bidangnya. Ini akan terwujud dengan belajar dan menuntut ilmu.
            Kedua sifat di atas, sebenarnya adalah sifat orang-orang yang diberi kenikmatan oleh Allah sebagaimana yang tersebut di dalam surat Al Fatihah. Karena seseorang yang menjadi ahli ibadat saja, tanpa mempunyai ilmu, niscaya dia termasuk golongan yang sesat, seperti kebanyakan orang-orang Nasrani. Sebaliknya, jika seseorang hanya mempunyai ilmu, tanpa disertai rasa takut kepada Allah swt, niscaya dia termasuk golongan yang dimurkai oleh Allah swt, seperti kebanyakan orang-orang Yahudi.
Ayat di atas, juga sesuai dengan firman Allah swt :
قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ
Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.”( QS Al Qashas : 26)
            Syarat pekeja yang baik, menurut ayat di atas adalah:
           Al Qowi ,yaitu kuat di dalam menjalankan tugasnya. Kekuatan disini mencakup kekuatan ilmu, atau kapable di dalam bidangnya, sebagaimana kata  ”Alim” dalam surat Yusuf.
           Al Amin, berarti orang yang bisa menjaga amanat, dan terpercaya. Ini sesuai dengan kata  ”Hafidh” dalam surat Yusuf .
            Seorang Thalut bisa menjadi raja setelah diberikan oleh Allah kelebihan dalam ilmu dan badan . Sebagaimana firman Allah swt :
ِ قَالَ إِنَّ اللّهَ اصْطَفَاهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهُ بَسْطَةً فِي الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ
Nabi (mereka) berkata: “Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa” ( QS Al-Baqarah: 247 )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar